ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA LUKISAN MONA LISA KARYA LEONARDO DA VINCI
Mona Lisa, Leonardo Da Vinci (1503). Sumber:
britannica
Abstrak
Sejarah Singkat
Lukisan Monalisa. Ada teori lain tentang identitas Mona Lisa yang membawa
perspektif yang sama sekali baru ke dalam karya; Mona Lisa sebenarnya adalah
potret diri Leonardo Da Vinci sebagai seorang wanita. Mona Lisa, dilukis oleh
Leonardo da Vinci pada tahun 1503, secara luas dianggap sebagai lukisan paling
terkenal sepanjang masa. "Leonardo berusaha melukis, untuk Francesco del
Giocondo, potret Mona Lisa, istrinya." 12 13 Mona dalam bahasa Italia adalah
bentuk alamat sopan yang berasal dari "ma donna" - mirip dengan
"Ma'am", "Madam", atau "my lady" dalam bahasa
Inggris.
Pendahuluan
Lukisan Mona Lisa
adalah lukisan legendaris yang dibuat pada tahun 1503 oleh Leonardo Da Vinci,
yang merupakan seorang pelukis asal Italia. Lukisan ini mungkin terlihat
sederhana hanya menampilkan sesosok wanita yang sedang tersenyum, dengan
pakaian gelap, namun ekspresi dan senyum wanita ini dapat mendatangkan asumsi
dan misteri yang ramai dibahas di dunia maya.
Pemilihan dan
pengolahan ekspresi yang terdapat pada lukisan Leonardo Da Vinci ini memungkinkan
terdapat suatu makna tertentu yang disematkan pada objek tersebut seperti
adanya tingkatan tanda konotasi, denotasi, mitos dan ideologi serta
elemenelemen visual yang membentuk suatu makna. Sehingga permasalahan utama
yang perlu diteliti adalah makna simbolik ekspresi Mona Lisa sebagai objek
metafora sang pelukis dalam menyampaikan ide dan gagasan.
Hasil dan pembahasan
Data yang
digunakan dalam analisis ini adalah lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci. menggunakan
jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode pengumpulan data dalam analisis
berupa gambar, fotofoto karya, deskripsi karya, website, artikel, dan jurnal
yang membahas mengenai lukisan ini. Metode analisis teks digunakan untuk
mengkaji teks yang mengenai kumpulan tanda-tanda untuk kemudian dilihat pada
lukisan Mona Lisa.
Analisa
elemen-elemen visual yang terdapat pada lukisan Mona Lisa dalam membentuk pesan
dan makna semiotik.
1.
Garis
didominasi dengan garis maya yang terbentuk dari penumpukan warna yang berbeda
untuk memisahkan objek.
2.
Bidang
non geometri yaitu manusia, dan pemandangan lanskap yang samar pada latar
belakang.
3.
Kesan
ruang diciptakan Leonardo da Vinci dengan menggunakan Teknik perspektif
atmosferik untuk menciptakan latar belakang lukisan yang terlihat seperti
sedang terbungkus dalam kabut, memberikan kesan kedalaman dan jarak.
4.
Warna
meliputi warna coklat muda, coklat tua, hijau lumut, hijau tua, hitam, dan agak
kekuning-kuningan.
5.
Teksturnya
berupa tekstur semu, terdiri dari tekstur halus pada latar belakang, dan
tekstur kasar pada subjek lukisan.
6.
Kesatuan
pada lukisan ini tampak terlihat dari komposisi warna, latar belakang yang
tidak terlalu menonjol, dan sosok wanita ditengah lukisan menciptakan kesatuan.
7.
Keseimbangan
dalam lukisan ini terlihat pada subjek yang berada di tengah lukisan.
8.
Irama
tidak terlalu menonjol pada lukisan ini.
Kesimpulan
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang dibuat
sekitar tahun 1503-1519 ini memiliki subjek visual yang sederhana, namun
memiliki detail hingga terlihat sangat realis. Pembacaan tanda-tanda yang
terdapat pada lukisan Mona Lisa dianalisis dengan metode semiotika. Lukisan ini
memiliki eemenelemen visual yang dapat menciptakan makna semiotik berupa garis,
bidang, ruang, warna, tekstur, kesatuan, keseimbangan, irama. Teknik, goresan
kuas, dan detail lukisan yang diberikan Leonardo da Vinci membuat lukisan ini
terkesan hidup, sehingga dapat menimbulkan kesan misteri dan teka-teki terutama
pada senyuman Mona Lisa.
Sumber data
Alfreda, R.
S. (2021). Konteks Denotatif Dan Konotatif Dalam Karya Sastra" the
Deed of the
Bloody Tyrant". TheGIST, 4(2).
Da Vinci, L. ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA LUKISAN MONA LISA KARYA LEONARDO DA VINCI.
Komentar
Posting Komentar